Please activate JavaScript!
Please install Adobe Flash Player, click here for download

Edisi 2 2015

NEWSLETTER JERAT PAPUA Edisi II 2015 Hal. 10 ketika menerima hasil kelulusannya dari bangku SMK Negeri 3 Sorong tahun 2012 lalu, ini mengaku sempat tenggelam dalam eforia kelulusan dengan begitu riang namun rasa itu hanya sejenak, karena rasa takut dan kecewa telah menghantui hatinya dan para orang tua yang kesulitan dalam pendapatan ekonomi untuk menerus- kan pendidikannya ke tinggal perguru- an tinggi atau kuliah. “Kita musti produktif dan tidak boleh cengeng, jangan selalu menunggu di rumah, kita harus berusaha dengan kerja keras untuk tetap menjaga hara- pan hidup, terlebih harapan mendapat- kan pendidikan yang layak. Karena pendidikan merupakan pintu gerbang untuk keluar dari kemiskinan,” Ujarn- ya saat di temui di Raja Ampat, belum lama ini. Kepada JERAT Papua, dirinya mengaku dibeberapa lokasi pene- bangan di Waisai, rata-rata anak usia produktif yang seharusnya masih duduk di bangku sekolah dan duduk di bangku kuliah yang cuti untuk bekerja sebagai tenaga pengakut kayu. “Dua anak SMP dan SMA yang putus sekolah dan sebagian besar rata-rata adalah pemuda putus kuliah yang mencari uang untuk kebutuhan hidup, terutama untuk biaya pendidikan,” ungkap pemuda berusia 23 tahun yang sempat kuliah 2 semester di salah satu kampus di Kota Sorong ini. Alasan saya dan teman-teman ma- suk hutan sebagai tenaga pengangkut kayu, karena bayarannya cukup besar, ketimbang sebagai tenaga bongkar di lokasi penjualan kayu di kota. Karena kayu lombo ukuran 5×5, satu kubik sebanyak seratus batang kita dihargai Rp.400.000,- dan kayu lombo ukuran 5×10, satu kubik sebanyak 50 batang biasanya kita bayar Rp.400.000,- dan untuk kayu besi ukuran 10×10 satu kubik sebanyak 25 batang kita dibayar Rp.700.000,- sedangkan papan kayu lombo 1 kubik sebanyak 40 lembar kita dibayar Rp.400.000,- untuk kayu besi kita dibayar Rp.700.000,- Biayasanya kita hadapi di lapan- gan banyak pikul kayu lombo, karena kayu besi hanya dibelah oleh operator sensor berdasarkan pesanan. Sehingga untuk memen- uhi kebutuhan kayu dilapangan kita masing-masing biasanya mengakut kayu 1 sampai 2 kubik per orang jika kerjanya mulai dari pagi hingga sore hari. “Tidak perna ada kata mengeluh, kita selalu iklas agar Tuhan mem- berkati pekerjaan kita, supaya kita bisa melihat kebahagiaan keluarga seumur hidup kita, dan melihat anak-anak kita kelak, bisa damai sejahtera” tandasnya penuh hara- pan. (Robertus Nauw) REDAKSI Penanggungjawab : pt. JERAT Papua Pimpinan Redaksi : Septer Manufandu Editor/Redaktur : Jerry Omona Kontributor : Wirya Supriyadi, Engelbert Dimara Desain/Layout : Markus Imbiri Kantor JERAT Papua Jalan : Bosnik Blok.C No. 48 BTN Kamkey Abepura (99351) Kota Jayapura - Papua Email : jeratpapua@gmail.com Telp : (0967) 587836 Website : www.jeratpapua.org

Pages Overview